Bencana Banjir, Longsor hingga Pohon Tumbang, Polres Batang Imbau Wisatawan Waspada saat Melintasi 5 Jalur Ini!

    Bencana Banjir, Longsor hingga Pohon Tumbang, Polres Batang Imbau Wisatawan Waspada saat Melintasi 5 Jalur Ini!

    BATANG, - Banjir besar yang melanda Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Senin (20/1/2025) telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada sejumlah infrastruktur vital, termasuk jembatan penghubung dan fasilitas umum lainnya.

    Data sementara yang dihimpun oleh pihak berwenang menyebutkan, bencana banjir yang terjadi akibat hujan deras selama beberapa jam tersebut telah menelan korban besar. Sebanyak enam jembatan dilaporkan rusak, lima rumah warga hancur, dan lebih dari 7.000 jiwa terdampak. 

    Selain itu, lebih dari 130 kepala keluarga (KK) atau sekitar 500 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

    “Kami langsung melakukan kaji cepat terhadap kerusakan yang terjadi, terutama di jalur-jalur menuju objek wisata di Batang. Saat ini, ada lima titik rawan yang menjadi perhatian utama, ” ujar Kasatlantas Polres Batang, AKP Ahmad Zainurrozaq, dalam konferensi pers yang digelar Selasa (21/1/2025).

    Menurut laporan dari pihak kepolisian, bencana ini menerjang sepuluh desa atau kelurahan di sepuluh kecamatan, yakni Bawang, Reban, Subah, Tersono, Warungasem, Gringsing, Bandar, Blado, Batang, dan Wonotunggal. 

    Di antara wilayah-wilayah tersebut, terdapat beberapa jalur wisata yang mengalami kerusakan parah, sehingga pihak berwenang meminta agar wisatawan lebih berhati-hati saat melintasi kawasan tersebut.

    Jalur-Jalur Wisata yang Terkena Dampak Bencana:

    1. Wisata Sigandu: Rawan Pohon Tumbang

    Salah satu kawasan wisata yang terdampak adalah Sigandu, yang terletak di Kecamatan Batang. Jalur menuju objek wisata ini, yang selama ini menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan, kini rawan terhadap pohon tumbang akibat hujan lebat yang melanda daerah tersebut.

    "Wilayah Sigandu memang terkenal dengan pepohonan rindangnya, tetapi saat ini banyak pohon yang tumbang dan menghalangi jalur utama. Kami imbau agar wisatawan tidak melewati jalur tersebut jika tidak mendesak, " kata AKP Ahmad Zainurrozaq.

    2. Jalur Wisata Silurah Wonotuggal: Rawat Tanah Longsor dan Pohon Tumbang

    Selain Sigandu, jalur wisata Silurah di Wonotuggal juga tidak luput dari dampak bencana ini. Longsor dan pohon tumbang menjadi dua ancaman utama yang menghantui jalur ini. 

    Bahkan, salah satu jembatan, yaitu Jembatan Kalipucang, dilaporkan ambrol dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.

    "Jembatan Kalipucang mengalami kerusakan yang cukup parah. Kendaraan roda empat tidak bisa lewat, namun kendaraan roda dua masih bisa melintas. Untuk jalur alternatif, wisatawan bisa melewati Pandansari, Warungasem, dan Talun, Pekalongan, " terang AKP Zainurrozaq.

    3. Jalur Wisata di Blado: Forest Kopi dan Rawan Longsor

    Jalur wisata lain yang terpengaruh adalah kawasan wisata di Blado, khususnya kawasan Forest Kopi, yang terletak di jalur Batang-Dieng. Jalur ini dikenal dengan pemandangan alam yang indah, namun saat ini, rawan tanah longsor dan pohon tumbang.

    "Wilayah ini cukup berbahaya karena tanah yang labil dan beberapa pohon yang tumbang. Diharapkan wisatawan tetap waspada, terutama saat melintas di jalur Bandar - Forest Kopi - Kalitengah Gerlang - Dieng, " kata Zainurrozaq menambahkan.

    4. Jalur Wisata di Bawang: Rawan Longsor dan Pohon Tumbang

    Di kawasan Bawang, khususnya pada Tol Khayangan Desa Praten, beberapa titik rawan longsor dan pohon tumbang juga ditemukan. 

    Jalan utama yang menghubungkan Batang dengan beberapa kawasan wisata di Bawang ini terancam akan mengalami gangguan lebih lanjut jika hujan terus turun dengan intensitas tinggi.

    5. Wilayah Tersono: Jembatan Kali BeLo Putus

    Di Kecamatan Tersono, jembatan Kali BeLo yang menghubungkan Desa Boja dilaporkan putus akibat longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025). 

    Jembatan ini merupakan akses utama bagi kendaraan yang melintas antara Tersono dan Sukorejo. Untuk sementara waktu, jalur alternatif disarankan melalui Tersono - Sukorejo dengan melewati Bawang.

    "Jembatan Kali BeLo putus, dan saat ini kami mengalihkan arus lalu lintas melalui jalur alternatif. Kami meminta warga dan wisatawan yang melintas di wilayah ini untuk lebih berhati-hati dan mengikuti petunjuk petugas, " ujar AKP Zainurrozaq.

    Sementara itu, pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Pemkab Batang, telah mengambil langkah cepat untuk menanggulangi dampak bencana tersebut. 

    Selain melakukan upaya pembersihan jalan dan pemulihan infrastruktur, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang juga telah disiagakan di lokasi-lokasi rawan.

    Selain itu, petugas kepolisian juga terus mengimbau kepada masyarakat agar menghindari wilayah-wilayah yang rawan bencana. 

    "Kami mengimbau kepada para wisatawan untuk sementara waktu tidak melintasi jalur-jalur yang terpengaruh, hingga kondisi benar-benar aman. Keselamatan adalah yang utama, " tegas AKP Zainurrozaq.

    Selain itu, pihak kepolisian juga menyarankan kepada wisatawan yang ingin berkunjung ke Batang untuk selalu memantau kondisi cuaca dan tidak memaksakan diri melintasi jalur yang masih berbahaya. 

    "Kami sudah menyiapkan tim di beberapa titik rawan untuk membantu wisatawan yang membutuhkan bantuan, " tutup AKP Ahmad Zainurrozaq.

    Paman Adam 

    Lutfi Adam

    Lutfi Adam

    Artikel Sebelumnya

    Dukung Swasembada Pangan, Polres Batang...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bencana Banjir, Longsor hingga Pohon Tumbang, Polres Batang Imbau Wisatawan Waspada saat Melintasi 5 Jalur Ini!
    Tony Rosyid: Laut Kok Punya HGB, Negara Makin Kacau!
    Dukung Swasembada Pangan, Polres Batang Tanam Jagung di Subah 
    MA Kabulkan Peninjauan Kembali (PK) Apartemen Gardenia Bogor
    Hendri Kampai: Menteri KKP Sebut Pagar Laut Tangerang Ilegal, Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Ditunggu Rakyat

    Ikuti Kami